Sabtu, 28 Januari 2012

Mendongkrak Ban yang Cepat dan Aman


Sumber : autobildindonesia | Author : -
Meletakkan dongkark di arm khusus untuk MPV dan SUV


Jakarta, KompasOtomotif - Mendongkrak mobil, entah mau mengganti ban karena kempis atau ingin melihat kondisi bagian kolong, bukan pekerjaan mudah. Pemilik kendaraan bisa dibikin repot bila salah meletakkannya. Akibat lain,  komponen mobil bisa rusak.

Afat, Kepala Bengkel AFJ Motorsport di bilangan Duren Sawit, Jakarta Timur, memberikan  tips penempatan dongkrak yang sesuai. "Sebenarnya, di buku panduan setiap mobil sudah ada petunjuk  peletakkan dongkrak yang baik dan benar. Bahkan ada pula tata cara mudah mengganti ban sesuai dengan karakter dan jenis mobil," jelas Afat.

Jika buku panduan sudah tak punya (hilang), mungkin informasi di bawah ini bisa membantu, terutama untuk model dongkrak (standar) berbentuk berbentuk ketupat.

Sedan
Posisi dongkrak  sudah disediakan di bagian kolong di bawah pintu depan (untuk ban depan) dan belakang. Di situ tersedia semacam lempengan besi baja yang nongol untuk dimasukkan ke lubang bagian atas dongkrak.

Jangan mendongkrak di bawah arm karena komponen tersebut. Karena, selain bahannya tidak kuat, ban tidak terangkat hanya sokbreker saja yang mendapat tekanan.

MPV dan SUV
Jenis MPV yang menggunakan kerangka sasis bisa dijadikan titik tumpuan untuk mendongkrak. Posisinya sama seperti di sedan, untuk roda depan di bawah kolong pintu depan dan roda belakang di kolong bawah pintu belakang. Kalau MPV bersasis monokok, posisi dongkrak sama seperti di sedan.

Selain di posisi tersebut, untuk MPV maupun SUV, arm depan di bagian dalam yang menempel sasis bisa digunakan sebagai tempat yang pas. Selain lebih kuat juga bisa mengangkat ban dengan baik.

Jangan lupa, sebelum mendongkrak pastikan rem parkir sudah aktif atau bisa dengan mengganjal ban dengan batu atau balok pada ban yang tidak didongkrak. Jika melakukannya di pinggir jalan pasang pula segitiga pengaman beberapa meter dari lokasi mobil sebagai penanda pengguna jalan lain.

Aris F. Harvenda | Surahmad Sabastian |

Kiat-kiat Berkendara Saat Hujan


Jakarta - Musim hujan telah tiba, tentu Otolovers sebagai pengendara harus mempersiapkan segala sesuatunya untuk tetap bisa berkendara dengan aman. Seperti apa kiat-kiat mengendara mobil yang aman di kala hujan?

Jakarta Defensive Driving Consultant dan Garda Oto pun memberikan tipsnya, seperti yang tercantum dalam siaran pers yang diterima detikOto.

Berikut tipsnya:

1. Pelihara kecepatan sesuai dengan kondisi jarak pandang.

Pastikan Anda mengemudi pada kecepatan yang disesuaikan dengan kondisi jarak pandang, lingkungan sekitar apakah terdapat genangan air atau tidak serta kondisi lapangan lainnya.

2. Gunakan selalu putaran mesin rendah

Hal ini bertujuan untuk memelihara traksi roda tetap optimal. Jika Anda menggunakan mobil dengan mesin bensin, jaga putaran mesin di angka 2.500 rpm.

Namun bila Anda menggunakan mobil dengan mesin diesel, Anda harus menjaga putaran mesin di angka lebih rendah yaitu, 1.800 rpm. Hal tersebut dibutuhkan agar mobil Anda tidak mengalami sliding.

3. Hidupkan lampu pada day time atau lampu kecil.

Seringkali para pengemudi mobil menggunakan lampu hazards saat kondisi hujan. Lampu hazards dapat mengganggu pandangan pengemudi lainnya. Sebaiknya Anda menggunakan lampu day time agar tidak mengganggu pengendara lain.

4. Perhatikan jarak pengereman.

Saat kondisi hujan, proses pengereman akan membutuhkan lajur yang lebih panjang dari pada saat kondisi kering. Anda harus mengatur jarak pengereman lebih jauh dari biasanya. Agar kendaraan anda bisa berhenti dengan tepat.

5. Hindari kecepatan tinggi pada genangan air tipis.

Saat mobil melewati genangan air tipis, ban tidak dapat mencengkram jalan dengan baik, saat itu mobil berpotensi mengalami aquaplaning atau melayang. Akibatnya, mobil Anda akan tidak stabil saat melaju.

6. Hindari genangan air melebihi satu jengkal tinggi knalpot Anda.

Genangan air tinggi dapat mengakibatkan mobil Anda mogok dan merusak mesin mobil Anda, sebaiknya Anda tidak menerobos genangan air tinggi terlebih banjir.
( ddn / ddn ) 

Proton Tanyakan Kesiapan Konversi BBG di RI

Jakarta - Produsen mobil asal Malaysia, Proton mengatakan kesiapannya menghadirkan mobil pribadi menggunakan bahan bakar gas sebagaimana yang direncanakan pemerintah RI. Tapi Proton mempertanyakan kesiapan infrastruktur untuk menunjang mobil agar tetap berjalan.

"Mobil-mobil Proton dengan bahan bakar gas sudah ready to go dengan BBG. Tinggal ganti konverter. Komputer tidak perlu di-remap. Hanya perlu instal dan plug n play. Tapi bagaimana kebijakannya kalau tidak ready," kata GM Marketing PT Proton Edar Indonesia Mazlan Mohd Zain disela-sela peluncuran Exora Star di markas Proton di jalan Sultan Iskandar Muda No. 89, Jakarta Selatan, kemarin.

Menurutnya pom pengisian bahan bakar gas di Indonesia belum banyak tersedia. Bukan tidak mungkin membuat pengguna mobil berbahan bakar gas kebingungan.

"Total pengisian BBG tidak sesuai dengan volume mobil saat ini. Peraturan ini dibuat aneh," tandas Mazlan.

Namun terlepas dari itu merek asal Malaysia tersebut sudah sangat siap dengan kebijakan tersebut. Proton pun kini tengah menunggu permintaan konsumen Proton atas mobil berbahan bakar gas. Jika ada permintaan, maka Proton siap kirim mobil BBG.

"Kita sangat siap. Di Malaysia sudah 15 tahun mobil Proton berbahan bakar gas. Proton mendukung apa yang didevelopment untuk friendly (ramah lingkungan)," pungkas pria berkumis itu.

Lebih dari itu, pihak Proton pun bersedia tidak mengenakan sanksi garansi mobil hangus jika ada konsumen yang hendak beralih dari bensin ke BBG meski dalam masa garansi.

"Konsumen maunya garansi utuh dan harga sama? Ok nanti kita lihat, kita bisa hilangkan itu," tutupnya.


( ikh / ddn )

Jumat, 27 Januari 2012

Cara Jitu Bersihkan Jok Beludru

Jakarta, KompasOtomotif - Merawat lapisan jok yang menggunakan  beludru harus ekstra hati-hati. Pasalnya, bahan ini tergolong sulit untuk dibersihkan. Hal tersebut diamini Abdurrahman, Manajer Car Cling di Pangeran Antasari, Jakarta Selatan.

Untuk membersihkannya, sediakan dahulu alat-alat pendukung seperti sikat, lap bersih, cairan penghilang noda atau pembersih beludru yang bisa dibeli di supermarket atau toko aksesoris mobil dan vacuum cleaner (penyedot vakum).

Langkah pertama, sedot kotoran kecil di sela-sela dan permukaan jok dengan penyedot vakum. Setelah itu semprotkan cairan pembersih berupa busa   ke permukaan yang akan dibersihkan. Segera sikat bagian yang sudah disemprotkan dengan satu arah untuk menghindari kotoran kembali ke tempat yang sudah disikat. Lakukan secara parsial atau bagian.

Untuk noda yang cukup membandel, harus diulangi beberapa kali hingga bersih. Namun tak semua noda bisa dihapus dengan cairan. "Sebenarnya noda yang melekat bisa dihilangkan kecuali tinta, makanan dan minuman dengan bahan pengawet. Bekas tersebut sangat sulit untuk dibersihkan dan dibutuhkan pekerjaan ekstra keras untuk menghapusnya. Saya juga tidak menjamin seratus persen cairan yang dijual di pasaran memiliki kemampuan seperti milik kami," ujar Abdurrahman.

Sehabis disikat, permukaan tersebut langsung diusap dengan lap bersih. Langkah tersebut merupakan proses terakhir membersihkan jok. Namun Anda tidak bisa langsung menikmatinya. Harus dijemur dulu  hingga kering. Idealnya jok dilepas dan dijemur diterik matahari.

Tetapi, bila enggan, bisa dengan membuka semua pintu mobil. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari bau. "Proses pengeringan membutuhkan waktu 3 jam," tutup Abdurrahman.

Aris F. Harvenda | Zulkifli BJ |
 

Mengemudi Pas Sakit Flu, Bahayanya Seperti Mabuk Alkohol

Car Advice

Jakarta - Mengemudi mobil memang harus berhati-hati. Dan ternyata, bukan hanya ketika mabuk minuman keras saja aktifitas mengemudi jadi berbahaya. Sebab sebuah penelitian terbaru mengungkapkan kalau ketika sedang flu, risiko seseorang ketika mengemudi sama dengan ketika sedang mabuk minuman keras.

Seperti dilansir Car Advice, dalam sebuah penelitian di Inggris baru-baru ini terungkap kalau pengemudi yang menderita flu bisa sama bahayanya dengan pengemudi di bawah pengaruh alkohol.

Menurut penelitian tersebut, gejala flu mampu berkontribusi untuk memperlambat reaksi pengemudi untuk melakukan tindakan, cepat merasa kelelahan, dan kurang konsentrasi.

Apalagi penderita flu biasanya memiliki gejala seperti mata bengkak dan berair yang ditakutkan akan mengganggu penglihatan dan memberi karakteristik seperti orang mabuk.

Penelitian ini juga menjabarkan kalau setiap kali orang bersin biasanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 detik.

Jadi, bila pengemudi mengendarai mobil di kecepatan 110 km/jam di jalan tol dan bersin ketika itu, maka si pengemudi sama halnya dengan mengemudi di kecepatan 91 km/jam tapi dengan mata tertutup.

Di atas itu semua, risiko mengemudi ketika menderita pilek bisa saja lebih berbahaya jika Anda telah meminum obat karena kebanyakan obat pilek dan flu mengandung dekongestan yang dapat menyebabkan kantuk dan membuat otot lambat bereaksi.

Jadi kalau Anda tengah flu, minta saja orang lain untuk menyetir.


( syu / ddn )